Kamis, 27 November 2014

Naskah drama



Detektif Permen Coklat : Dibalik Ruangan kosong                              

·       Nina      : Vivih Andini (VIII)
·       April      : Aghni Aprillia (VIII)
·       Rahmi    : Sopa Atul Alimah (VIII)
·       Clara      : Hitalya Hifti Marthalisa (VIII)
·       Desti      : Nindi Pratiwi (VIII)
·       Alya       : Nava Nurjamilah (IX)
·       Rere       : Witri Hartini (IX)
·       Gladis    : Rustanti Nuraeni (VIII)

Penokohan dalam drama “DI BALIK RUANGAN KOSONG”
1.     Aghni berperan sebagai April yang memiliki sipat atau watak selalu ingin tahu, baik.
2.     Hitalya berperan sebagai Clara dia orangnya agak tomboy, cuek, peduli.
3.     Nava berperan sebagai Alya. Alya adalah sahabat Rere yang bersifat baik, peduli namun jahil.
4.     Nindi berperan sebagai Desti yang bersifat periang, baik, dan berpenampilan culun, dia termasuk orang yang suka menasihati dan suka membaca buku.
5.     Rustanti berperan sebagai Gladis yang bersifat peduli, centil.
6.     Sopa berperan sebagai Rahmi yang berwatak baik, kalem, peduli.
7.     Vivih berperan sebagai Nina yang memiliki watak centil,  manja, berlebihan, dan penakut.
8.     Witri berperan sebagai Rere yang berwatak baik, jahil, dewasa. 

Prolog :
Disebuah Sekolah Menengah Pertama / SMP  (1 Bayongbong ) , terdapat beberapa ruangan yang tidak terpakai. Salah  satunya ruangan yang berada didekat kantin. Ketika semua siswa sedang belajar belpun berbunyi . Teng.. teng.. teng…
Adegan 1
April : “Hey…. KeKantin yuk…..!”
Clara, Nina : “Yuk….!”
Kemudian, mereka bertiga pergi menuju Kantin. Ketika diperjalanan, mereka bertemu Alya (kakak kelas mereka) .
April : “Hey Kak! Sendiri aja. Ke Kantin bareng yuk !!” (merangkul Alya )
Alya : “Eh April. Iya nih kak Rere gak tau kemana. Ya sudah yuk bareng. Kebetulan  kakak mau kekantin.”
DiKantin  mereka memilih milih jajanan. Kemudian datang Rere dengan mengagetkan mereka
Rere  : “Woy…! Monster KANTIN!!!!” (mengagetkan Nina)
Nina : “Eh monster… kamu emang monster, eh aku monster.!” (sambil nunjuk nunjuk kepada Clara )
Clara : “Enak saja di bilang monster! Kamu tuh yang kebiasaan jajan mulu. Mungkin   keWC pun   kamu  suka bawa makanan. Benerkan hahahahaaa ?” ( tertawa puas)
Rere  : “Sudah sudah jangan pada ribut. Mending  traktir aku. Hehehehe”
Nina  : “Iiiih… males banget nraktir kakak, mana udah ngagetin Nina lagi. Tapi  boleh deh, mau di traktir berapa?”
Rere : “mmmm sepuas kakak. Hahahaha”
Kemudian Rere mengambil beberapa jajanan
Rere : “Rp 25.000,00! Kamu bayar ok?” (mengedipkan mata)
Lalu, Nina membayarnya.
Nina : “Jangan lupa besok bayar ya ;) Siska tunggu lho” (tersenyum puas )
Rere : “Hah? Katanya nraktir?” (terkejut)
Nina : “Hahaha yang kaya gini namanya MENGHUTANG bukan NRAKTIR tau!!! Orang gila juga tau. Hahaha”
Rere : “Heeh…dasar NURUSTUNJUNG!”
Nina : “Hah? Apa? Nurustunjung? Bahasa apaan tuh?”
Rere : “Haha itu bahasa Sunda. Artinya kamu pintar, baik dan lucu.”
Nina : “Oooh… Asiiiiikkkk!!! Aku dibilang nurustunjung!!!!!” (teriak kegirangan)
Setelah April membeli jajanan, kemudian April mengajak mereka.
April : “Hey… makannya jangan disini soalnya penuh. Bagaimana kalau kita ketempat istirahat biasa aja. Yuk!”
Semua : “Ayo!”
Kemudian semua bergegas mengikuti April ketempat biasa mereka istirahat.Ketika mereka akan duduk , tiba-tiba Alya tak sengaja menjatuhkan sesuatu.
Nina : “Hati hati duduknya! Ruangan itu berbahaya!”
Semua : “HAH? BERBAHAYA? (saling menatap bingung)
Datang Rahmi yang sedang bersama Desti dan Gladis
Rahmi : “Assalamu’alaikum. Sedang apa nih? waaah jajanannnya  banyak sekali.”
Semua : “Wa’alaikumsalam.”
Desti : “Hai….. Apa kabar” (tersenyum dan malambaikan tangan)
Alya :” Eh hai juga Desti. Iiiih kamu lucu deh.” (mencubit pipi Desti)
April : “Eh Nina, tadi kamu bilang tempat ini berbahaya. Memang berbahaya kenapa?”
Nina :“ Kata mamiku, tempat ini menyimpan banyak misteri.”
Gladis :“ Huuuuu…. Serem….”
April :“ Memangnya kamu tau misterinya apa Nin?”
Nina :“ Ya nggaklah! Memangnya aku ini ahli sejarah?!”
April : “ ( melamun sejenak ) mmm..Seru… bagaimana kalau kita bongkar misteri ini? Setuju? Kita akan jadi detektive kaya di tv tv gitu lho.”
Semua : “SETUJU!!!”
Nina : “Oh iya,kata mamiku, kunci ruangan ini ada diKaki gunung. Kalian yakin mau mengungkapnya?”
Gladis : “Kamu penakut banget sih. Ya yakinlah”
Desti : “Menurut buku yang aku baca, orang yang penakut itu tidurnya ditemani hantu”
Nina : “Diam deh kamu Desti! Menurut buku mulu”
Nina : “Kalian benar benar yakin?”
Semua : “Yakin”
Nina : “Mmm yakin?” (nada mengejek)
Semua : “Yakin”
Nina : “Yakin gak”
Semua : “Yakin”
Nina : “Serius?” (mengejek lagi)
Semua : “SERIUS NONAAAA NINA!!!!!” (jengkel)
Alya : “Ok, nanti sore kita berkumpul disini”
Semua :” Ok !”
Sore hari , April, Nina, Rere, Rahmi ,Clara , Gladis, Alya dan Desti berkumpul ditempat biasa mereka istirahat.
Nina : “Mm… jangan beritahu siapa-siapa ya,ini aku diberi petanya sama mamiku.” (memberikannya kepada Alya )
Alya : “Dung dung dung… perutku lapar nih. Sudah pada konser.”
April : “Sama kak kami juga belum makan. Jadi  kita langsung saja pergi kesana. Biar  laparnya diam.”
Mereka   bergegas  segera berangkat menuju Kaki Gunung. Diperjalanan, mereka semua bernyanyi. “bebas… lepas… hilangkan semua beban yang ada di hatimu.. melayangku melayang jauh.. melayang dan melayang kawan…”  ditengah-tengah mereka sedang bernyanyi, tiba-tiba Nina berteriak.
Nina : “Clara!!!!!! Jangan  nakut nakutin dong!”
Clara : “Apa sih Nin, kamu taukan aku lagi bernyanyi dari tadi.”
Alya, Rere : “Hu…… Nina….. hihihi”
Nina : “AAAH!!! Clara….. TAKUT!!!!!!” (bersembunyi dibelakang Clara)
Rere, Alya : “Hahahaha dasar penakut” (tertawa terbahak bahak)
(setelah berjalan beberapa langkah)
Rere : “Haduuuuhh sudah sampai mana kita ?”
          Mereka semua berhenti dan berkumpul. Alya membuka petanya.
Rere :” Haduuuh membingungkan ini peta ?”
Desti :(sambil merebut peta) “ Ooooh belok kiri .” Beberapa langkah kemudian…. Desti terjatuh
Gladis : “Hey…. Desti jatuh… Desti  jatuh!” (berteriak)
Alya :“(melihat kebelakang, lalu berlari) Kamu kenapa Des ?” (khawatir)
Gladis : “Ya ampun bagaimana ini? Bagaimana ini?” (mondar mandir)
Desti : “Kacamataku mana? Kacamataku mana?”
Alya :”Rahmi tolong carikan kacamata desti !”
Rahmi : “Sebentar aku cari dulu.” (merebut senter)
Ditengah tengah Rahmi mencari kacamata, tiba tiba ia menjerit melihat sesuatu.
Gladis : “Ahhhh ada apalagi ini?” (bingung)
Alya : “April mana?”
Nina : “Jangan jangan April dimakan monster.! Iiih serem”
Alya : “ih Nin, jangan bilang yang nggak nggak deh.”
Gladis : “(berlari menuju Rahmi) ada apa Rahmi?”
Rahmi : “a…aa..apaan tuh.?” (menunjukan kearah semak semak)
Tiba tiba semak semak tersebut bergoyang kencang dan muncul seseorang.
Rahmi, Gladis : “AHHHH!!!!!! Hantu SEMAK SEMAK!!!”
April : “Ahhhh!!!! Mana? Mana?” (keluar dari semak-semak)
Rahmi, Gladis : “APRIL? Dari mana kamu?”
April : “hehehe… habis cari kacamata Desti.” (menggaruk garuk kepala)
Mereka  bertiga kembali ke Desti untuk memberikan kecamatanya.
Desti : “Terima kasih ya,”
April, Rahmi, Gladis : “sama sama”
Clara, Rere : “hey hey!... kami melihat Kotak disana” (lari)
Alya : “Mana mana?”
April : “yuk kita lihat!”
Mereka segera menghampiri kotak tersebut.
Alya : “Biar aku yang buka” (serius)
Ternyata didalam kotak tersebut hanya terdapat sebuah kunci, dan kunci tersebut adalah kunci yang mereka cari.
Gladis : “Akhirnya…”
Rere : “Ya sudah kita langsung saja kembali kesekolah”
Mereka akhirnya pulang kembali keSekolah. Setelah beberapa jam menempuh perjalanan mereka pun sampai di sekolah. Saat mereka sampai di depan gerbang sekolah, Alya membuka gerbang tersebut. Tidak ada satu pun yang berani memimpin untuk masuk ke sekolah. Alya pun maju untuk memimpinnya.
Alya :”( maju beberapa langkah ) berhenti……………. (sambil merentangkan tangan/memberhentikan langkah karena melihat sesuatu)
Desti :” duuuuh sakiiit !” ( terdorong kebelakang dan terjatuh)
Semua :” kenapa des… kenapa ?”
Desti :” gak kok… gak apa-apa !”
Alya :” Sudah lanjutkan saja .”
          Lalu Alya berfikir untuk menjahili teman-temannya.
Alya :” berhentiiiiiiiiiiiiiiii.” (sambil tersenyum iseng).
Desti:” aduuuuuuh pantatku sakit !”
          Kemudian Desti merasa dirinya sedang di jahili. Dengan hati jengkel Destipun maju untuk memimpin.
Desti :” Ya sudah aku saja yang memimpin …!”(dengan wajah yang jengkel)
Desti :” stooooooop!”( iseng)
Alya :” gak kena… gak kena !”
Semua :” gak kena… gak kena!”
Desti :” iiiiiiiih sebel !”(sambil berjalan ke belakang)
          Di depan pintu ruangan kosong.
Nina : “Huuuuuuh…. Takut” (menutup mata dan tangan bergetar)
Clara : “Minggir, biar aku saja yang membukanya” (menyingkirkan tangan Nina dari pintu)
Kemudian Clara membuka pintu ruangan tersebut. Dan ternyata didalam ruangan tersebut, hanya terdapat sebuah kotak yang penuh debu. Lalu, mereka menghampirinya.
Clara :” HAH… ada kotak disana ! ayo kita lihat “
April : “mana kuncinya?”
Alya memberikan kuncinya kepada April.
April : “huh.. Bismillah” (membuka kotak tersebut dengan gugup)
Dan ternyata, didalam kotak tersebut tedapat beberapa benda berbentuk piramida berwarna emas.
Semua : “Woooaaahhh!!! EMAS!!!” (dengan nada kagum)
Kemudian mereka mendekati kotak tersebut. Dan…….
Alya : “kok emas ada lipatan begini ?”
Kemudian Alya membuka bungkus benda tersebut. Dan….
Semua : “HAH? COKLAT?”
Gladis, Desti : “jadi misterinya coklat?” (bingung)
Semua :“( semua menatap Nina) NINAAAAA!!!!!!!”
Nina : “hehehe…” (garuk-garuk kepala)
April : “ih Nina, sudahlah kita pulang saja. Ini semua ternyata bohong. Kami tidak akan pecaya lagi padamu Nin!” (semua pergi meninggalkan Nina).
Kemudian, Nina berdiam sejenak.
Nina : “lho kok jadi coklat? Padahal kata mami isinya coklat” (mengacak-ngacak coklat tersebut).
Nina : “Eh tunggu dulu tunggu dulu.” (membawa kotak kepada teman-temannya).
Desti : “Aduuh.. ada apalagi sih!”
Rahmi : “kamu mau bohongin kita lagi Nin? Sudahlah, kita pulang saja. Lagian hari sudah mau subuh.”
Nina : “ih.. tunggu dulu sebentar… lihat dulu dong.”
(semua menatap kedalam kotak tersebut)
Semua : “Hah? Emas? Woaaahhh”
Ternyata misteri dibalik ruangan kosong itu, menyimpan harta karun coklat emas J .                 
        TAMAT

Jika kita ingin memecahkan suatu masalah, kita harus memiliki 3K :   
1.   Kepercayaan
2.   Kebersamaan
3.   Keberanian
Insya Allah jika kita memiliki ketiga hal itu maka suatu masalah akan terpecahkan.



Kaeb song~



Skenario Drama
Setetes Pena

Fade in
Babak 1
Scene 01
Pemain : Selgi
Sebuah gedung yang dipadati orang orang karena sedang berlangsungnya konser Selgi.Selgi adalah salah satu artis sekaligus penyanyi asuhan sebuah agensi music terbesar Indonesia. Hari ini, adalah konsernya di Negara jiran Malaysia. Selgi memainkan pianika , konser tersebut bertajug “Everything Exotic”
Scene 02. INT. Didalam kelas
Seluruh pelajar diSMPN 1 Bayongbong sedang melaksanakan KBM termasuk kelas 9E. Dikelas 9E terlihat sedang melaksanakan ulangan. Bel pulang berbunyi menandakan berakhirnya jam pelajaran.
Bu Nova : “Baiklah semuanya, kumpulkan kertas ulangannya”
Siswa : “yyaaaah… belum selesai bu”
Bu Nova : “Saya bilang kumpulkan SEKARANG JUGA! Satu… dua…”
Semua siswa berlari menuju meja Bu Nova untuk mengumpulkan kertas ulangan.
Bu Nova : “baiklah, sekian untuk hari ini. Wassalamu’alaikum”
Siswa : “Wa’alaikumsalam”
Bu Nova beranjak pergi meninggalkan kelas begitu juga para siswa.
Scene 04. IN Gedung JIXE Entertainment
Selgi tengah menandatangani beberapa lembar jadwal konsernya. Manager sekaligus presdir JIXE Entertainment menghampiri Selgi
Yanti (presdir) : “Kamu harus bekerja lebih keras lagi. Kamu akan segera rekaman, shooting film, setelah itu kamu juga dijadwalkan untuk membintangi sebuah iklan minuman (beranjak pergi lalu berhenti) oh iya jangan lupa untuk bersiap-siap pemotretan”
Selgi (terkejut) : “tapi…. Kenapa presdir tidak memberitahu saya terlebih dahulu tentang semua jadwal rekaman, pemotretan, shooting film ,iklan minuman?”
Yanti (menoleh) : “apa harus saya memberitahu kamu secara rinci?”
Selgi : “tapi.. konsernya saja belum selesai hingga 5 negara, dan Negara Singapore saja belum dikunjungi..”
Yanti : “Saya hanya minta kamu bekerja semaksimal mungkin. Disini, saya yang mengatur!”
Babak 2
Scene 05 EXT. Dilapangan upacara
Semua siswa, guru beserta staff melaksanakan upacara dengan khidmat. Bu nova selaku guru dan kepala sekolah, beliau menyampaikan amanat.
Bu Nova : “Assalamu’alaikum Wr. Wb”
Peserta upacara : “Wa’alaikumsalam Wr. Wb”
Bu Nova : “Saya ucapkan terima kasih kepada kalian semua yang telah mengikuti upacara hari anak nasional. Saya berharap anak anak di tanah air ini bisa sukses hingga menjadikan bangsa yang maju dan makmur (peserta upacara tepuk tangan) Saya insya Allah berjanji akan lebih memajukan sistem pendidikan disekolah ini, serta akan menjaga sekolah ini lebih dan lebih bahkan jauh lebih baik lagi. Baik, saya akhiri ,dan saya ucapkan terima kasih untuk kesekian kalinya. Wassalamu’alaikum Wr. Wb”
Peserta Upacara : “Wa’alaikumsalam Wr. Wb”
Upacarapun selesai, dan peserta upacara membubarkan diri.
Scene 06. EXT Di trotoar
Bu Nova berjalan sendirian menuju pulang ke rumah.  Kemudian ia bertemu seseorang dan seseorang itu adalah presdir di sebuah agensi musik terbesar diindonesia yakni “JIXE Entertainment” Lalu setelah itu mereka bercakap-cakap disebuah restaurant.
Bu Nova : “maaf ada perlu apa? Dan anda ini siapa?”
Yanti : “oh iya perkenalkan, saya Yanti Astuti persdir JIXE Entertainment. Saya ingin membicarakan sesuatu kepada anda Bu Nova selaku kepala sekolah.”
Bu Nova : “Membicarakan tentang apa ya?”
Yanti : “begini, saya selaku presdir agensi sedang mencari lokasi yang pas untuk mencabangkan agensi kami. Dan saya sedang mencari lokasi yang tepat untuk tempat sekolah bakat JIXE serta tempat trinee dan latihan para artis di perusahaan saya. Setelah saya lihat-lihat kesekolah anda, sepertinya saya menemukan tempat yang sempurna. Langsung kepada pokok pembicaraan saja, saya ingin mengajak kerjasama. Dan bahkan saya ingin membeli sekolah tersebut dengan harga sebesar 3,5 miliar rupiah.”
Bu Nova tercengang ketika mendengar harga yang begitu tinggi.
Yanti : “bagaimana? Deal?” (menjabat tangan)
Bu Nova tanpa pikir panjang ia menyetujui kesepakatan tersebut “sepakat” mereka berjabatan tangan.
Yanti : “baiklah lusa nanti, saya akan datang kesekolah anda dengan membawa surat surat untuk anda tanda tangani. Dan saya harap sekolah tersebut segera dikosongkan minggu depan. Karena saya akan segera mendesignnya.”
Mereka saling berpamitan pulang.
Scene 07 IN Dikelas 9E
Bu Nova sedang menerangkan pelajaran namun para siswa ada yang mendengarkan, ada yang mengantuk, ada juga yang makan. Dan ini membuat Bu Nova kesal.
Bu Nova : “kelas ini! Tidak sopan sekali kalian! Saya ini sedang menerangkan! Coba kalian perhatikan! Saukia! Coba kamu ulang apa yang saya terangkan tadi”
Saukia : “euuuuhh tentang….. saya lupa bu!”
Bu Nova tampak sangat kesal , ketika melihat siswanya yaitu Nazwa tertidur pulas : “Nazwa!!!!!”
Nazwa : “eh .. eh.. eh.. saya siap, selalu siap, dan super siap!” sambil hormat. Semua muridpun tertawa. Nazwa langsung menunduk.
Bu Nova : “Sudah cukup! Diam semua! Kalian ini sudah kelas 9! Jujur, Ibu paling benci dengan kelas 9E ini! Ingat waktu UTS semester1? Kalian semua diremidial! Memalukan!” semua murid tertenduk bahkan ada beberapa murid yang menangis. Setelah itu, Bu Nova pergi meninggalkan kelas.
Scene 08 IN Diruangan kepala sekolah
Yanti membawa surat surat penting mengenai kesepakatan beralihnya sekolah dari tangan Bu Nova ke Yanti.
Bu Nova : “tapi… saya masih ragu.. bagaimana dengan anak didik saya nantinya jika sekolah ini dijual?”
Yanti : “tenang bu, sekolahan diluaran sana masih banyak kan. Mereka bisa pindah kesekolah manapun”
Bu Nova : “tapi… sekolah ini sudah bertaraf internasional, beda dengan sekolah lain.”
Yanti : “ tapi, apa kemampuan mereka bisa berbasis internasional? Pikirkan bu… saya Tanya lagi, apa ibu sepakat atau tidak?”
Bu Nova : “baiklah saya sepakat”
Yanti : “Alhamdulillah. Kalau begitu  besok kita akan mengadakan konferensi pers mengenai penyerahan sekolah secara resmi.”
Ternyata, percakapan tersebut terdengar oleh Saukia dan Nazwa.
Saukia : “aku kecewa. Ibu Nova tega”
Nazwa : “tega, benar-benar tega, super tega”
Scene 09 IN Didalam kelas
Bu Nova masuk ke kelas 9
Bu Nova :”anak-anak, Ibu sudah rapat bersama para guru, bahwa untuk minggu depan kalian pilih pilih sekolah yang ingin kalian tempati mau diSMP mana saja terserah kalian. Minggu depan sekolah di harus segera dikosongkan.”, namun tak ada satu muridpun yang menghormatinya danmendengarkannya. Semuanya malah asik mengobrol, main lari-lari.
Bu Nova : “Kalian tak ada sopan-sopannya ya!”
Tak ada siswa yang mendengarkan perkataan Bu Nova .
Bu Nova : “kalian ini! Tak tau sopan santun. Otak kalian dimana? Kalian sudah pintar hah? Oh atau sudah jenius?”
Semua murid terdiam dan langsung duduk dibangku masing-masing.
Saukia : “ya! Kami memang bukan anak pintar bahkan bukan anak jenius. Dan memang kami tak tau sopan santun. Tetapi, kami masih punya hati. Sopan santun? Mau sopan santun bagaimana, gurunya oh bahkan kepala sekolahnya saja tak punya hati hingga tega menjual pendidikan untuk musik hanya demi UANG! Itukah guru yang patut kami hormati? Lucu sekali”
Nazwa :”hey kawan-kawan kita main diluar yuk”
Semua muridpun meninggalkan kelas.
Scane 010 IN di konferensi pers
Semua para tamu undangan dan wartawan telah hadir bahkan Selgi yang mewakili artis JIXE Entertainment pun turut hadir.
Yanti : “saya ucapkan terima kasih kepada semuanya yang telah hadir dalam acara ini.”
Yanti menyodorkan lembaran lembaran dokumen mengenai kesepakatan penyerahan sekolah kepada Bu Nova. Pulpen siap melayang untuk mendarat disebuah kertas bermaterai 10.000 tersebut.
Tiba-iba
Saukia : “Tunggu dulu!”
Nazwa : “Tunggu, benar-benar tunggu, super tunggu”
Saukia dan Nazwa muncul dan semua hadirin terkejut dan bingung.
Saukia : “Inikah janji Ibu?”
Nazwa : “bukankah Ibu janji kepada kami bahwa Ibu akan menjaga dan merawat sekolah itu?”
Saukia mendekati Bu Nova : “Ibu senang? Senang ? apa dengan menjual pendidikan hidup Ibu bahagia? Iya? !” dan hampir akan menampar Bu Nova namun Selgi menghadang.
Selgi : sudah cukup. Dia itu gurumu! Seharusnya kau menghormatinya!”
Tiba-tiba Saukia menampar Selgi :”jangan so acting! Hanya karena disini ada wartawan? Iya? kamu itu Cuma mainan JIXE untuk menaikan saham!”
Dan Selgipun menampar balik Saukia :”jaga mulutmu! Tau apa kau tentang JIXE?”
Bu Nova :”sudah cukup!”
Saukia mendekat ke telinga Bu Nova : “Pengkhianat!”
Yanti : “murid tak beradab”
Nazwa : “Apa Ibu bilang? Hah?”
Saukia mengambil kerah Yanti : “kau! Hama!”
Nazwa :”keputusan ditangan Ibu. Memilih janji atau uang?”
Ibu Nova tampaknya mulai mendekatkan pena ke kertas . Nazwa :”Ibu, jangan!”
Suasana menjadi tegang. Namun tiba-tiba satu tetes pena menetes ke kertas tersebut lalu Bu Nova menyobek kan kertas kesepakatan tersebut.
Bu Nova :“Saya memlih pendidikan!”
Kemudian datang utusan dari MA.
Hefi : “saya Hefi Herdianti SH Mpd diperintahkan oleh Mahkamah Agung untuk menjemput anda”
Yanti : “tunggu… apa salah saya”
Hefi : “bu yanti, anda belum mengonfirmasi surat gugatan kontrak artis anda. Selgi” semua lansung melirik Selgi.
Hefi : “Selgi menggugat kontrak kerjanya dengan JIXE ke pengadilan. Mari ikut dengan saya.”
Yanti : “Tapi.. tapi…”
Hefi pun menggiring Yanti.
Selgi : “hadirin sekalian, saya Selgi. Saya keluar dari JIXE karena saya merasa terkekang dengan jadwal yang mencekik dan sang manager yang memperlakukan saya tak adil. Untuk merayakan bebasnya saya dar JIXE, saya akan menyelenggarakan konser tunggal saya yang bertajug “the last game exotic” dan bintang tamunya Bu Nova, Saukia, Nazwa, Bu Hefi selaku pengacara saya juga, dan Bu Yanti juga selaku mantan manager saya.”
Scene 011 DiGBK
Konser Selgi sudah berlangsung lama.
Selgi : “terima kasih kepada semuanya.  Semoga lagu ini menjadi lagu yang dapat menghibur anda.”
Semua :”dan kami ucapkan selamat hari pendidikan nasional!!!!”
Semua menyanyi…..
Tamat J