Kamis, 27 November 2014

Kaeb song~



Skenario Drama
Setetes Pena

Fade in
Babak 1
Scene 01
Pemain : Selgi
Sebuah gedung yang dipadati orang orang karena sedang berlangsungnya konser Selgi.Selgi adalah salah satu artis sekaligus penyanyi asuhan sebuah agensi music terbesar Indonesia. Hari ini, adalah konsernya di Negara jiran Malaysia. Selgi memainkan pianika , konser tersebut bertajug “Everything Exotic”
Scene 02. INT. Didalam kelas
Seluruh pelajar diSMPN 1 Bayongbong sedang melaksanakan KBM termasuk kelas 9E. Dikelas 9E terlihat sedang melaksanakan ulangan. Bel pulang berbunyi menandakan berakhirnya jam pelajaran.
Bu Nova : “Baiklah semuanya, kumpulkan kertas ulangannya”
Siswa : “yyaaaah… belum selesai bu”
Bu Nova : “Saya bilang kumpulkan SEKARANG JUGA! Satu… dua…”
Semua siswa berlari menuju meja Bu Nova untuk mengumpulkan kertas ulangan.
Bu Nova : “baiklah, sekian untuk hari ini. Wassalamu’alaikum”
Siswa : “Wa’alaikumsalam”
Bu Nova beranjak pergi meninggalkan kelas begitu juga para siswa.
Scene 04. IN Gedung JIXE Entertainment
Selgi tengah menandatangani beberapa lembar jadwal konsernya. Manager sekaligus presdir JIXE Entertainment menghampiri Selgi
Yanti (presdir) : “Kamu harus bekerja lebih keras lagi. Kamu akan segera rekaman, shooting film, setelah itu kamu juga dijadwalkan untuk membintangi sebuah iklan minuman (beranjak pergi lalu berhenti) oh iya jangan lupa untuk bersiap-siap pemotretan”
Selgi (terkejut) : “tapi…. Kenapa presdir tidak memberitahu saya terlebih dahulu tentang semua jadwal rekaman, pemotretan, shooting film ,iklan minuman?”
Yanti (menoleh) : “apa harus saya memberitahu kamu secara rinci?”
Selgi : “tapi.. konsernya saja belum selesai hingga 5 negara, dan Negara Singapore saja belum dikunjungi..”
Yanti : “Saya hanya minta kamu bekerja semaksimal mungkin. Disini, saya yang mengatur!”
Babak 2
Scene 05 EXT. Dilapangan upacara
Semua siswa, guru beserta staff melaksanakan upacara dengan khidmat. Bu nova selaku guru dan kepala sekolah, beliau menyampaikan amanat.
Bu Nova : “Assalamu’alaikum Wr. Wb”
Peserta upacara : “Wa’alaikumsalam Wr. Wb”
Bu Nova : “Saya ucapkan terima kasih kepada kalian semua yang telah mengikuti upacara hari anak nasional. Saya berharap anak anak di tanah air ini bisa sukses hingga menjadikan bangsa yang maju dan makmur (peserta upacara tepuk tangan) Saya insya Allah berjanji akan lebih memajukan sistem pendidikan disekolah ini, serta akan menjaga sekolah ini lebih dan lebih bahkan jauh lebih baik lagi. Baik, saya akhiri ,dan saya ucapkan terima kasih untuk kesekian kalinya. Wassalamu’alaikum Wr. Wb”
Peserta Upacara : “Wa’alaikumsalam Wr. Wb”
Upacarapun selesai, dan peserta upacara membubarkan diri.
Scene 06. EXT Di trotoar
Bu Nova berjalan sendirian menuju pulang ke rumah.  Kemudian ia bertemu seseorang dan seseorang itu adalah presdir di sebuah agensi musik terbesar diindonesia yakni “JIXE Entertainment” Lalu setelah itu mereka bercakap-cakap disebuah restaurant.
Bu Nova : “maaf ada perlu apa? Dan anda ini siapa?”
Yanti : “oh iya perkenalkan, saya Yanti Astuti persdir JIXE Entertainment. Saya ingin membicarakan sesuatu kepada anda Bu Nova selaku kepala sekolah.”
Bu Nova : “Membicarakan tentang apa ya?”
Yanti : “begini, saya selaku presdir agensi sedang mencari lokasi yang pas untuk mencabangkan agensi kami. Dan saya sedang mencari lokasi yang tepat untuk tempat sekolah bakat JIXE serta tempat trinee dan latihan para artis di perusahaan saya. Setelah saya lihat-lihat kesekolah anda, sepertinya saya menemukan tempat yang sempurna. Langsung kepada pokok pembicaraan saja, saya ingin mengajak kerjasama. Dan bahkan saya ingin membeli sekolah tersebut dengan harga sebesar 3,5 miliar rupiah.”
Bu Nova tercengang ketika mendengar harga yang begitu tinggi.
Yanti : “bagaimana? Deal?” (menjabat tangan)
Bu Nova tanpa pikir panjang ia menyetujui kesepakatan tersebut “sepakat” mereka berjabatan tangan.
Yanti : “baiklah lusa nanti, saya akan datang kesekolah anda dengan membawa surat surat untuk anda tanda tangani. Dan saya harap sekolah tersebut segera dikosongkan minggu depan. Karena saya akan segera mendesignnya.”
Mereka saling berpamitan pulang.
Scene 07 IN Dikelas 9E
Bu Nova sedang menerangkan pelajaran namun para siswa ada yang mendengarkan, ada yang mengantuk, ada juga yang makan. Dan ini membuat Bu Nova kesal.
Bu Nova : “kelas ini! Tidak sopan sekali kalian! Saya ini sedang menerangkan! Coba kalian perhatikan! Saukia! Coba kamu ulang apa yang saya terangkan tadi”
Saukia : “euuuuhh tentang….. saya lupa bu!”
Bu Nova tampak sangat kesal , ketika melihat siswanya yaitu Nazwa tertidur pulas : “Nazwa!!!!!”
Nazwa : “eh .. eh.. eh.. saya siap, selalu siap, dan super siap!” sambil hormat. Semua muridpun tertawa. Nazwa langsung menunduk.
Bu Nova : “Sudah cukup! Diam semua! Kalian ini sudah kelas 9! Jujur, Ibu paling benci dengan kelas 9E ini! Ingat waktu UTS semester1? Kalian semua diremidial! Memalukan!” semua murid tertenduk bahkan ada beberapa murid yang menangis. Setelah itu, Bu Nova pergi meninggalkan kelas.
Scene 08 IN Diruangan kepala sekolah
Yanti membawa surat surat penting mengenai kesepakatan beralihnya sekolah dari tangan Bu Nova ke Yanti.
Bu Nova : “tapi… saya masih ragu.. bagaimana dengan anak didik saya nantinya jika sekolah ini dijual?”
Yanti : “tenang bu, sekolahan diluaran sana masih banyak kan. Mereka bisa pindah kesekolah manapun”
Bu Nova : “tapi… sekolah ini sudah bertaraf internasional, beda dengan sekolah lain.”
Yanti : “ tapi, apa kemampuan mereka bisa berbasis internasional? Pikirkan bu… saya Tanya lagi, apa ibu sepakat atau tidak?”
Bu Nova : “baiklah saya sepakat”
Yanti : “Alhamdulillah. Kalau begitu  besok kita akan mengadakan konferensi pers mengenai penyerahan sekolah secara resmi.”
Ternyata, percakapan tersebut terdengar oleh Saukia dan Nazwa.
Saukia : “aku kecewa. Ibu Nova tega”
Nazwa : “tega, benar-benar tega, super tega”
Scene 09 IN Didalam kelas
Bu Nova masuk ke kelas 9
Bu Nova :”anak-anak, Ibu sudah rapat bersama para guru, bahwa untuk minggu depan kalian pilih pilih sekolah yang ingin kalian tempati mau diSMP mana saja terserah kalian. Minggu depan sekolah di harus segera dikosongkan.”, namun tak ada satu muridpun yang menghormatinya danmendengarkannya. Semuanya malah asik mengobrol, main lari-lari.
Bu Nova : “Kalian tak ada sopan-sopannya ya!”
Tak ada siswa yang mendengarkan perkataan Bu Nova .
Bu Nova : “kalian ini! Tak tau sopan santun. Otak kalian dimana? Kalian sudah pintar hah? Oh atau sudah jenius?”
Semua murid terdiam dan langsung duduk dibangku masing-masing.
Saukia : “ya! Kami memang bukan anak pintar bahkan bukan anak jenius. Dan memang kami tak tau sopan santun. Tetapi, kami masih punya hati. Sopan santun? Mau sopan santun bagaimana, gurunya oh bahkan kepala sekolahnya saja tak punya hati hingga tega menjual pendidikan untuk musik hanya demi UANG! Itukah guru yang patut kami hormati? Lucu sekali”
Nazwa :”hey kawan-kawan kita main diluar yuk”
Semua muridpun meninggalkan kelas.
Scane 010 IN di konferensi pers
Semua para tamu undangan dan wartawan telah hadir bahkan Selgi yang mewakili artis JIXE Entertainment pun turut hadir.
Yanti : “saya ucapkan terima kasih kepada semuanya yang telah hadir dalam acara ini.”
Yanti menyodorkan lembaran lembaran dokumen mengenai kesepakatan penyerahan sekolah kepada Bu Nova. Pulpen siap melayang untuk mendarat disebuah kertas bermaterai 10.000 tersebut.
Tiba-iba
Saukia : “Tunggu dulu!”
Nazwa : “Tunggu, benar-benar tunggu, super tunggu”
Saukia dan Nazwa muncul dan semua hadirin terkejut dan bingung.
Saukia : “Inikah janji Ibu?”
Nazwa : “bukankah Ibu janji kepada kami bahwa Ibu akan menjaga dan merawat sekolah itu?”
Saukia mendekati Bu Nova : “Ibu senang? Senang ? apa dengan menjual pendidikan hidup Ibu bahagia? Iya? !” dan hampir akan menampar Bu Nova namun Selgi menghadang.
Selgi : sudah cukup. Dia itu gurumu! Seharusnya kau menghormatinya!”
Tiba-tiba Saukia menampar Selgi :”jangan so acting! Hanya karena disini ada wartawan? Iya? kamu itu Cuma mainan JIXE untuk menaikan saham!”
Dan Selgipun menampar balik Saukia :”jaga mulutmu! Tau apa kau tentang JIXE?”
Bu Nova :”sudah cukup!”
Saukia mendekat ke telinga Bu Nova : “Pengkhianat!”
Yanti : “murid tak beradab”
Nazwa : “Apa Ibu bilang? Hah?”
Saukia mengambil kerah Yanti : “kau! Hama!”
Nazwa :”keputusan ditangan Ibu. Memilih janji atau uang?”
Ibu Nova tampaknya mulai mendekatkan pena ke kertas . Nazwa :”Ibu, jangan!”
Suasana menjadi tegang. Namun tiba-tiba satu tetes pena menetes ke kertas tersebut lalu Bu Nova menyobek kan kertas kesepakatan tersebut.
Bu Nova :“Saya memlih pendidikan!”
Kemudian datang utusan dari MA.
Hefi : “saya Hefi Herdianti SH Mpd diperintahkan oleh Mahkamah Agung untuk menjemput anda”
Yanti : “tunggu… apa salah saya”
Hefi : “bu yanti, anda belum mengonfirmasi surat gugatan kontrak artis anda. Selgi” semua lansung melirik Selgi.
Hefi : “Selgi menggugat kontrak kerjanya dengan JIXE ke pengadilan. Mari ikut dengan saya.”
Yanti : “Tapi.. tapi…”
Hefi pun menggiring Yanti.
Selgi : “hadirin sekalian, saya Selgi. Saya keluar dari JIXE karena saya merasa terkekang dengan jadwal yang mencekik dan sang manager yang memperlakukan saya tak adil. Untuk merayakan bebasnya saya dar JIXE, saya akan menyelenggarakan konser tunggal saya yang bertajug “the last game exotic” dan bintang tamunya Bu Nova, Saukia, Nazwa, Bu Hefi selaku pengacara saya juga, dan Bu Yanti juga selaku mantan manager saya.”
Scene 011 DiGBK
Konser Selgi sudah berlangsung lama.
Selgi : “terima kasih kepada semuanya.  Semoga lagu ini menjadi lagu yang dapat menghibur anda.”
Semua :”dan kami ucapkan selamat hari pendidikan nasional!!!!”
Semua menyanyi…..
Tamat J





Tidak ada komentar:

Posting Komentar