Detektif Permen Coklat : Dibalik Ruangan kosong
· Nina : Vivih Andini (VIII)
· April : Aghni Aprillia (VIII)
· Rahmi : Sopa Atul Alimah (VIII)
· Clara : Hitalya Hifti Marthalisa (VIII)
· Desti : Nindi Pratiwi (VIII)
· Alya : Nava Nurjamilah (IX)
· Rere : Witri Hartini (IX)
· Gladis : Rustanti Nuraeni (VIII)
Penokohan dalam
drama “DI BALIK RUANGAN KOSONG”
1.
Aghni
berperan sebagai April yang memiliki sipat atau watak selalu ingin tahu, baik.
2.
Hitalya
berperan sebagai Clara dia orangnya agak tomboy, cuek, peduli.
3.
Nava
berperan sebagai Alya. Alya adalah sahabat Rere yang bersifat baik, peduli
namun jahil.
4.
Nindi
berperan sebagai Desti yang bersifat periang, baik, dan berpenampilan culun,
dia termasuk orang yang suka menasihati dan suka membaca buku.
5.
Rustanti
berperan sebagai Gladis yang bersifat peduli, centil.
6.
Sopa
berperan sebagai Rahmi yang berwatak baik, kalem, peduli.
7.
Vivih
berperan sebagai Nina yang memiliki watak centil, manja, berlebihan, dan penakut.
8.
Witri
berperan sebagai Rere yang berwatak baik, jahil, dewasa.
Prolog :
Disebuah Sekolah
Menengah Pertama / SMP (1 Bayongbong ) ,
terdapat beberapa ruangan yang tidak terpakai. Salah satunya ruangan yang berada didekat kantin.
Ketika semua siswa sedang belajar belpun berbunyi . Teng.. teng.. teng…
Adegan 1
April : “Hey…. KeKantin yuk…..!”
Clara, Nina : “Yuk….!”
Kemudian, mereka
bertiga pergi menuju Kantin. Ketika diperjalanan, mereka bertemu Alya (kakak
kelas mereka) .
April : “Hey Kak! Sendiri aja. Ke Kantin bareng
yuk !!” (merangkul Alya )
Alya : “Eh April. Iya nih kak Rere gak tau
kemana. Ya sudah yuk bareng. Kebetulan kakak
mau kekantin.”
DiKantin mereka memilih milih jajanan. Kemudian datang
Rere dengan mengagetkan mereka
Rere :
“Woy…! Monster KANTIN!!!!” (mengagetkan Nina)
Nina : “Eh monster… kamu emang monster, eh aku
monster.!” (sambil nunjuk nunjuk kepada Clara )
Clara : “Enak saja di bilang monster! Kamu tuh
yang kebiasaan jajan mulu. Mungkin keWC
pun kamu suka bawa makanan. Benerkan hahahahaaa ?” ( tertawa
puas)
Rere :
“Sudah sudah jangan pada ribut. Mending traktir aku. Hehehehe”
Nina :
“Iiiih… males banget nraktir kakak, mana udah ngagetin Nina lagi. Tapi boleh deh, mau di traktir berapa?”
Rere : “mmmm sepuas kakak. Hahahaha”
Kemudian Rere
mengambil beberapa jajanan
Rere : “Rp 25.000,00! Kamu bayar ok?”
(mengedipkan mata)
Lalu, Nina
membayarnya.
Nina : “Jangan lupa besok bayar ya ;) Siska
tunggu lho” (tersenyum puas )
Rere : “Hah? Katanya nraktir?” (terkejut)
Nina : “Hahaha yang kaya gini namanya MENGHUTANG
bukan NRAKTIR tau!!! Orang gila juga tau. Hahaha”
Rere : “Heeh…dasar NURUSTUNJUNG!”
Nina : “Hah? Apa? Nurustunjung? Bahasa apaan
tuh?”
Rere : “Haha itu bahasa Sunda. Artinya kamu
pintar, baik dan lucu.”
Nina : “Oooh… Asiiiiikkkk!!! Aku dibilang
nurustunjung!!!!!” (teriak kegirangan)
Setelah April
membeli jajanan, kemudian April mengajak mereka.
April : “Hey… makannya jangan disini soalnya
penuh. Bagaimana kalau kita ketempat istirahat biasa aja. Yuk!”
Semua : “Ayo!”
Kemudian semua
bergegas mengikuti April ketempat biasa mereka istirahat.Ketika mereka akan
duduk , tiba-tiba Alya tak sengaja menjatuhkan sesuatu.
Nina : “Hati hati duduknya! Ruangan itu
berbahaya!”
Semua : “HAH? BERBAHAYA? (saling menatap
bingung)
Datang Rahmi yang
sedang bersama Desti dan Gladis
Rahmi : “Assalamu’alaikum. Sedang apa nih?
waaah jajanannnya banyak sekali.”
Semua : “Wa’alaikumsalam.”
Desti : “Hai….. Apa kabar” (tersenyum dan
malambaikan tangan)
Alya :” Eh hai juga Desti. Iiiih kamu lucu
deh.” (mencubit pipi Desti)
April : “Eh Nina,
tadi kamu bilang tempat ini berbahaya. Memang berbahaya kenapa?”
Nina :“ Kata mamiku, tempat ini menyimpan
banyak misteri.”
Gladis :“ Huuuuu…. Serem….”
April :“ Memangnya kamu tau misterinya apa Nin?”
Nina :“ Ya nggaklah! Memangnya aku ini ahli
sejarah?!”
April : “ ( melamun sejenak ) mmm..Seru… bagaimana
kalau kita bongkar misteri ini? Setuju? Kita akan jadi detektive kaya di tv tv
gitu lho.”
Semua : “SETUJU!!!”
Nina : “Oh iya,kata mamiku, kunci ruangan ini
ada diKaki gunung. Kalian yakin mau mengungkapnya?”
Gladis : “Kamu penakut banget sih. Ya yakinlah”
Desti : “Menurut buku yang aku baca, orang yang
penakut itu tidurnya ditemani hantu”
Nina : “Diam deh kamu Desti! Menurut buku mulu”
Nina : “Kalian benar benar yakin?”
Semua : “Yakin”
Nina : “Mmm yakin?” (nada mengejek)
Semua : “Yakin”
Nina : “Yakin gak”
Semua : “Yakin”
Nina : “Serius?” (mengejek lagi)
Semua : “SERIUS NONAAAA NINA!!!!!” (jengkel)
Alya : “Ok, nanti sore kita berkumpul disini”
Semua :” Ok !”
Sore hari , April,
Nina, Rere, Rahmi ,Clara , Gladis, Alya dan Desti berkumpul ditempat biasa
mereka istirahat.
Nina : “Mm… jangan beritahu siapa-siapa ya,ini
aku diberi petanya sama mamiku.” (memberikannya kepada Alya )
Alya : “Dung dung dung… perutku lapar nih.
Sudah pada konser.”
April : “Sama kak kami juga belum makan. Jadi kita langsung saja pergi kesana. Biar laparnya diam.”
Mereka bergegas
segera berangkat menuju Kaki Gunung.
Diperjalanan, mereka semua bernyanyi. “bebas…
lepas… hilangkan semua beban yang ada di hatimu.. melayangku melayang jauh..
melayang dan melayang kawan…” ditengah-tengah
mereka sedang bernyanyi, tiba-tiba Nina berteriak.
Nina : “Clara!!!!!! Jangan nakut nakutin dong!”
Clara : “Apa sih Nin, kamu taukan aku lagi
bernyanyi dari tadi.”
Alya, Rere : “Hu…… Nina….. hihihi”
Nina : “AAAH!!! Clara….. TAKUT!!!!!!”
(bersembunyi dibelakang Clara)
Rere, Alya : “Hahahaha dasar penakut” (tertawa
terbahak bahak)
(setelah berjalan beberapa langkah)
Rere : “Haduuuuhh sudah sampai mana kita ?”
Mereka
semua berhenti dan berkumpul. Alya membuka petanya.
Rere :” Haduuuh membingungkan ini peta ?”
Desti :(sambil merebut peta) “ Ooooh belok kiri
.” Beberapa langkah kemudian…. Desti terjatuh
Gladis : “Hey…. Desti jatuh… Desti jatuh!” (berteriak)
Alya :“(melihat kebelakang, lalu berlari) Kamu
kenapa Des ?” (khawatir)
Gladis : “Ya ampun bagaimana ini? Bagaimana
ini?” (mondar mandir)
Desti : “Kacamataku mana? Kacamataku mana?”
Alya :”Rahmi tolong carikan kacamata desti !”
Rahmi : “Sebentar aku cari dulu.” (merebut
senter)
Ditengah tengah
Rahmi mencari kacamata, tiba tiba ia menjerit melihat sesuatu.
Gladis : “Ahhhh ada apalagi ini?” (bingung)
Alya : “April mana?”
Nina : “Jangan jangan April dimakan monster.!
Iiih serem”
Alya : “ih Nin, jangan bilang yang nggak nggak
deh.”
Gladis : “(berlari menuju Rahmi) ada apa Rahmi?”
Rahmi : “a…aa..apaan tuh.?” (menunjukan kearah
semak semak)
Tiba tiba semak
semak tersebut bergoyang kencang dan muncul seseorang.
Rahmi, Gladis : “AHHHH!!!!!! Hantu SEMAK
SEMAK!!!”
April : “Ahhhh!!!! Mana? Mana?” (keluar dari
semak-semak)
Rahmi, Gladis : “APRIL? Dari mana kamu?”
April : “hehehe… habis cari kacamata Desti.”
(menggaruk garuk kepala)
Mereka bertiga kembali ke Desti untuk memberikan kecamatanya.
Desti : “Terima kasih ya,”
April, Rahmi, Gladis : “sama sama”
Clara, Rere : “hey hey!... kami melihat Kotak
disana” (lari)
Alya : “Mana mana?”
April : “yuk kita lihat!”
Mereka segera
menghampiri kotak tersebut.
Alya : “Biar aku yang buka” (serius)
Ternyata didalam
kotak tersebut hanya terdapat sebuah kunci, dan kunci tersebut adalah kunci
yang mereka cari.
Gladis : “Akhirnya…”
Rere : “Ya sudah kita langsung saja kembali
kesekolah”
Mereka akhirnya
pulang kembali keSekolah. Setelah beberapa jam menempuh perjalanan mereka pun
sampai di sekolah. Saat mereka sampai di depan gerbang sekolah, Alya membuka
gerbang tersebut. Tidak ada satu pun yang berani memimpin untuk masuk ke
sekolah. Alya pun maju untuk memimpinnya.
Alya :”( maju beberapa langkah ) berhenti…………….
(sambil merentangkan tangan/memberhentikan langkah karena melihat sesuatu)
Desti :” duuuuh sakiiit !” ( terdorong
kebelakang dan terjatuh)
Semua :” kenapa des… kenapa ?”
Desti :” gak kok… gak apa-apa !”
Alya :” Sudah lanjutkan saja .”
Lalu
Alya berfikir untuk menjahili teman-temannya.
Alya :” berhentiiiiiiiiiiiiiiii.” (sambil tersenyum
iseng).
Desti:” aduuuuuuh pantatku sakit !”
Kemudian
Desti merasa dirinya sedang di jahili. Dengan hati jengkel Destipun maju untuk
memimpin.
Desti :” Ya sudah aku saja yang memimpin
…!”(dengan wajah yang jengkel)
Desti :” stooooooop!”( iseng)
Alya :” gak kena… gak kena !”
Semua :” gak kena… gak kena!”
Desti :” iiiiiiiih sebel !”(sambil berjalan ke
belakang)
Di
depan pintu ruangan kosong.
Nina : “Huuuuuuh…. Takut” (menutup mata dan
tangan bergetar)
Clara : “Minggir, biar aku saja yang membukanya”
(menyingkirkan tangan Nina dari pintu)
Kemudian Clara
membuka pintu ruangan tersebut. Dan ternyata didalam ruangan tersebut, hanya
terdapat sebuah kotak yang penuh debu. Lalu, mereka menghampirinya.
Clara :” HAH… ada kotak disana ! ayo kita lihat
“
April : “mana kuncinya?”
Alya memberikan
kuncinya kepada April.
April : “huh.. Bismillah” (membuka kotak
tersebut dengan gugup)
Dan ternyata,
didalam kotak tersebut tedapat beberapa benda berbentuk piramida berwarna emas.
Semua : “Woooaaahhh!!! EMAS!!!” (dengan nada
kagum)
Kemudian mereka
mendekati kotak tersebut. Dan…….
Alya : “kok emas ada lipatan begini ?”
Kemudian Alya
membuka bungkus benda tersebut. Dan….
Semua : “HAH? COKLAT?”
Gladis, Desti : “jadi misterinya coklat?”
(bingung)
Semua :“( semua menatap Nina) NINAAAAA!!!!!!!”
Nina : “hehehe…” (garuk-garuk kepala)
April : “ih Nina, sudahlah kita pulang saja.
Ini semua ternyata bohong. Kami tidak akan pecaya lagi padamu Nin!” (semua
pergi meninggalkan Nina).
Kemudian, Nina
berdiam sejenak.
Nina : “lho kok jadi coklat? Padahal kata mami
isinya coklat” (mengacak-ngacak coklat tersebut).
Nina : “Eh tunggu dulu tunggu dulu.” (membawa
kotak kepada teman-temannya).
Desti : “Aduuh.. ada apalagi sih!”
Rahmi : “kamu mau bohongin kita lagi Nin?
Sudahlah, kita pulang saja. Lagian hari sudah mau subuh.”
Nina : “ih.. tunggu dulu sebentar… lihat dulu
dong.”
(semua menatap kedalam kotak tersebut)
Semua : “Hah? Emas? Woaaahhh”
Ternyata misteri dibalik ruangan kosong itu,
menyimpan harta karun coklat emas J .
TAMAT
Jika kita ingin
memecahkan suatu masalah, kita harus memiliki 3K :
1.
Kepercayaan
2.
Kebersamaan
3.
Keberanian
Insya Allah jika
kita memiliki ketiga hal itu maka suatu masalah akan terpecahkan.